Softbox suatu ketika dahulu....adakah ia akan kembali???maybe....hurmmm
Once upon a time in Softbox....
Softbox suatu ketika dahulu....adakah ia akan kembali???maybe....hurmmm
we're not anonymous!
sorry if this post(photo) are not related with the topic that we were discuss
just wanted to say thanks to sopian hamid for 'belanja' us buka puasa yesterday on his last day as a photographer at softbox.all the best to you!
best regard,
the muncungs
Thank you!
Salam.
I'm officially ex-S**t B**. Thank you to the management and the HR department for the fast, easy and calm situation. Thank you, again. I got my money back for the claim that I made and bout my August salary that still not in my bank account, there were some technical error happen. The HR will try to settle this as soon as possible. Thank you for your co-operation. This is one of the happy day that I gone through this past few month. Thank you for everybody that involved to made my day, today.
I felt release after one of our superior accept and talk to me about my earlier posting. He understand every single thing that I meant. Thank You. I'm happy that all my ex-colleague give me their support for my decision, thank you. Since March, there's been so much experience we share together, thank you. Thank you! Thank you! Thank you! Thank you! Thank you! Thank you!
No, I won't forget you guys that kept blaming us, the photographer for many misconduct as what have you wrote in the comments. Thank you, you give me the courage and extra reason for quitting. As I want to have a good rest and happy time with my family before I report to work in Jakarta, this coming month. Thank you!!
And for the brave enough warrior that dare us to quit.....I've already quit and you know me. May I know you? I dare you to reveal yourself to us. Thank you!!!
May Allah bless my path...
Regards from a thankful person,
Sofian Hamid
*ps-sorry for grammar mistake. Not sleeping for 30hours now.
I'm officially ex-S**t B**. Thank you to the management and the HR department for the fast, easy and calm situation. Thank you, again. I got my money back for the claim that I made and bout my August salary that still not in my bank account, there were some technical error happen. The HR will try to settle this as soon as possible. Thank you for your co-operation. This is one of the happy day that I gone through this past few month. Thank you for everybody that involved to made my day, today.
I felt release after one of our superior accept and talk to me about my earlier posting. He understand every single thing that I meant. Thank You. I'm happy that all my ex-colleague give me their support for my decision, thank you. Since March, there's been so much experience we share together, thank you. Thank you! Thank you! Thank you! Thank you! Thank you! Thank you!
No, I won't forget you guys that kept blaming us, the photographer for many misconduct as what have you wrote in the comments. Thank you, you give me the courage and extra reason for quitting. As I want to have a good rest and happy time with my family before I report to work in Jakarta, this coming month. Thank you!!
And for the brave enough warrior that dare us to quit.....I've already quit and you know me. May I know you? I dare you to reveal yourself to us. Thank you!!!
May Allah bless my path...
Regards from a thankful person,
Sofian Hamid
*ps-sorry for grammar mistake. Not sleeping for 30hours now.
Cerita Carut dari Seorang Tukang Karut....
Mencarut ialah satu perbuatan keji lagi hina...apatah lagi dituturkan oleh golongan marhain yg sememangnya dipandang hina oleh golongan kelas atasan dahulukala...namun itu dulu..sebelum adanya pengajian tinggi tentang ilmu-ilmu mencarut...tika itu carutan hanya ditafsirkan sebagai perkataan keji,jijik,hina dan memualkan jika didengar...apatah lagi terhadap orang yg menuturkan perkataan tersebut...sudah pasti ia digelar si hina, si keji, si jijik dan si memualkan...
Namun kini...setelah adanya ilmu-ilmu carut dan marut...insan2 kelas atasan mulai faham bahawa kata-kata carut tidak bermakna seseorang itu keji lagi hina...carut marut juga ada kelas2 tersendiri...carutan tahap tinggi, carutan sederhana dan carutan tahap rendah (biase2 aje)....umumnya mengetahui perkataan carut bukanlah dituturkan secara suka2 ataupun tanpa sebab...melainkan insan tersebut mempunyai masalah berkaitan mindanya...carutan biasanya dituturkan apabila timbulnya rasa marah yg mendalam...rasa marah yg mendalam pula bukanlah datang secara tiba-tiba...rasa marah datangnya dari lodakan perasaan yg membuak2 akibat sesuatu yg tidak memuaskan hati...lebih tinggi tahap kemarahan lebih tinggi tahap carutan yang dituturkan...
Contoh rasa marah tahap tinggi yang jarang2 diketahui umum ialah lambat dibayar gaji setelah letih bekerja...apatah lagi sewaktu saat2 yang sangat memerlukan umpamanya menjelang Syawal dan Ramadan..apatah lagi mereka yang menjadi mangsa pula insan yg sudah bekeluarga...rasa marah itu lebih bertambah tinggi sekiranya si pembayar gaji seoalah-olah acuh acuh tak acuh sahaja...rasa marah itu bertambah meluap-luap kiranya si pembayar gaji baru sahaja melakukan kesalahan yg sama...rasa marah ini juga akan meningkat ke tahap tertinggi sekiranya si pembayar gaji tanpa rasa segan dan silu mengarahkan kuli-kuli mereka terus bekerja walaupun gaji tidak dibayar...rasa marah tahap tertinggi ini juga bakal meledak ke puncak kiranya si pembayar gaji baru sahaja membuat kenduri keraian kononya kesilapan lampau boleh dilupakan si kuli begitu sahaja...si kuli diperlakukan seolah-olah bermata kenduri (mata duitan)...diberi sedikit habuan maka diamlah ia....
(contoh diatas rekaan semata2...jika ada kene mengena dgn mana2 pihak ia hanya kebetulan.. bak kata pepatah kuli2 hina: siapa makan babi...babila rasanya....)
Kes-kes sebeginilah yg kebiasannya mengundang kata-kata carutan tahap tinggi....kata2 carutan yg kadangkala jijik dan hina untuk diucapkan...namun apakan daya...kata2 inilah yg mampu dituturkan utk menunjukkan rasa marah yg bergelodak...apakah sewaktu marah kita harus senyum dan ketawa...tidak!!!...itu bacul namanya...bacul utk meluahkan kemarahan yg membakar di dalam jiwa...bacul seperti si pembayar gaji yg lari untuk bersemuka dgn kulinya...
Berikut ialah jenis2 carutan yg sering dituturkan ketika marah
tahap rendah : celaka kau!!!...sial kau!!! jahatnya kau!!! dan lain2
tahap sederhana : gampang kau, babi kau, haram jadah nye budak!!!
Tahap tinggi tidak sesuai utk dituturkan oleh mereka yg berumur 17 ke bawah dan belum berkerjaya
tahap tinggi : f**k engkau!!!, Ki**k kau!!!...b***h...dan banyak lagi...
(fikir2 kan lah sendiri)
aku si pencarut hina yg belum dibayar gajinya....
Namun kini...setelah adanya ilmu-ilmu carut dan marut...insan2 kelas atasan mulai faham bahawa kata-kata carut tidak bermakna seseorang itu keji lagi hina...carut marut juga ada kelas2 tersendiri...carutan tahap tinggi, carutan sederhana dan carutan tahap rendah (biase2 aje)....umumnya mengetahui perkataan carut bukanlah dituturkan secara suka2 ataupun tanpa sebab...melainkan insan tersebut mempunyai masalah berkaitan mindanya...carutan biasanya dituturkan apabila timbulnya rasa marah yg mendalam...rasa marah yg mendalam pula bukanlah datang secara tiba-tiba...rasa marah datangnya dari lodakan perasaan yg membuak2 akibat sesuatu yg tidak memuaskan hati...lebih tinggi tahap kemarahan lebih tinggi tahap carutan yang dituturkan...
Contoh rasa marah tahap tinggi yang jarang2 diketahui umum ialah lambat dibayar gaji setelah letih bekerja...apatah lagi sewaktu saat2 yang sangat memerlukan umpamanya menjelang Syawal dan Ramadan..apatah lagi mereka yang menjadi mangsa pula insan yg sudah bekeluarga...rasa marah itu lebih bertambah tinggi sekiranya si pembayar gaji seoalah-olah acuh acuh tak acuh sahaja...rasa marah itu bertambah meluap-luap kiranya si pembayar gaji baru sahaja melakukan kesalahan yg sama...rasa marah ini juga akan meningkat ke tahap tertinggi sekiranya si pembayar gaji tanpa rasa segan dan silu mengarahkan kuli-kuli mereka terus bekerja walaupun gaji tidak dibayar...rasa marah tahap tertinggi ini juga bakal meledak ke puncak kiranya si pembayar gaji baru sahaja membuat kenduri keraian kononya kesilapan lampau boleh dilupakan si kuli begitu sahaja...si kuli diperlakukan seolah-olah bermata kenduri (mata duitan)...diberi sedikit habuan maka diamlah ia....
(contoh diatas rekaan semata2...jika ada kene mengena dgn mana2 pihak ia hanya kebetulan.. bak kata pepatah kuli2 hina: siapa makan babi...babila rasanya....)
Kes-kes sebeginilah yg kebiasannya mengundang kata-kata carutan tahap tinggi....kata2 carutan yg kadangkala jijik dan hina untuk diucapkan...namun apakan daya...kata2 inilah yg mampu dituturkan utk menunjukkan rasa marah yg bergelodak...apakah sewaktu marah kita harus senyum dan ketawa...tidak!!!...itu bacul namanya...bacul utk meluahkan kemarahan yg membakar di dalam jiwa...bacul seperti si pembayar gaji yg lari untuk bersemuka dgn kulinya...
Berikut ialah jenis2 carutan yg sering dituturkan ketika marah
tahap rendah : celaka kau!!!...sial kau!!! jahatnya kau!!! dan lain2
tahap sederhana : gampang kau, babi kau, haram jadah nye budak!!!
Tahap tinggi tidak sesuai utk dituturkan oleh mereka yg berumur 17 ke bawah dan belum berkerjaya
tahap tinggi : f**k engkau!!!, Ki**k kau!!!...b***h...dan banyak lagi...
(fikir2 kan lah sendiri)
aku si pencarut hina yg belum dibayar gajinya....
Melatah
Setengah dari "mereka" mungkin sedang membaca blog ini. Selamat Membaca diucapkan. Tak perlulah tanya mengapa blog ini wujud. KETUK DULANG PAKU SERPIH adalah satu perumpamaan yang cocok bagi mereka. Kenapa perlu tanya siapa yang menulis blog ini? kenapa sibuk sibuk nak marah orang sana sini? kenapa? Tanya diri sendiri.
Ada "Kamu" berjumpa dengan pekerja pekerja "kamu" untuk menyatakan kenapa gaji lewat? kenapa melarikan diri? menyembunyikan diri tidak akan menyelesaikan sebarang masalah. "kamu" sebagai majikan seharusnya bertanggungjawab memberitahu sebarang kelewatan gaji kepada semua pekerja. Kenapa perlu lari? pekerja pekerja "kamu" mungkin akan lebih memahami dan bertolak ansur apabila "kamu" bertanggungjawab memberitahu keadaan sebenar.
Maxxiss belum membuat pembayaran? dan pelik juga bila alasan maxxiss belum membuat pembayaran digunakan lagi. Pembayaran dilakukan setiap bulan? hmmm.."kami" berniaga juga.
Tanggungjawab Majikan amatlah besar. Saat dia bersetuju menerima seseorang sebagai pekerjanya dia juga telah bersetuju untuk menjaga kebajikan pekerja tersebut. Tidaklah terhad kepada pembayaran gaji sahaja. Sakit,pening,makan,minum seharusnya di ambil kira. Ini kami tekankan berkenaan gaji yang masih lagi belum diterima. Bagaimana kami hendak ke tempat kerja jika duit tidak ada? nak pergi kerja haruslah menaiki kenderaan. Siapa yang nak isi minyak? siapa yang nak bagi duit belanja poket? ingat kerja percuma? Kami bukan saudara mara "kamu" semua. Prihatin lah wahai "kamu". jangan pula nanti tanya kami kenapa tak datang kerja? malahan mengugut untuk memotong gaji. Hello!!!!
Ada "Kamu" berjumpa dengan pekerja pekerja "kamu" untuk menyatakan kenapa gaji lewat? kenapa melarikan diri? menyembunyikan diri tidak akan menyelesaikan sebarang masalah. "kamu" sebagai majikan seharusnya bertanggungjawab memberitahu sebarang kelewatan gaji kepada semua pekerja. Kenapa perlu lari? pekerja pekerja "kamu" mungkin akan lebih memahami dan bertolak ansur apabila "kamu" bertanggungjawab memberitahu keadaan sebenar.
Maxxiss belum membuat pembayaran? dan pelik juga bila alasan maxxiss belum membuat pembayaran digunakan lagi. Pembayaran dilakukan setiap bulan? hmmm.."kami" berniaga juga.
Tanggungjawab Majikan amatlah besar. Saat dia bersetuju menerima seseorang sebagai pekerjanya dia juga telah bersetuju untuk menjaga kebajikan pekerja tersebut. Tidaklah terhad kepada pembayaran gaji sahaja. Sakit,pening,makan,minum seharusnya di ambil kira. Ini kami tekankan berkenaan gaji yang masih lagi belum diterima. Bagaimana kami hendak ke tempat kerja jika duit tidak ada? nak pergi kerja haruslah menaiki kenderaan. Siapa yang nak isi minyak? siapa yang nak bagi duit belanja poket? ingat kerja percuma? Kami bukan saudara mara "kamu" semua. Prihatin lah wahai "kamu". jangan pula nanti tanya kami kenapa tak datang kerja? malahan mengugut untuk memotong gaji. Hello!!!!
Subscribe to:
Posts (Atom)